Batam, Rajawalimedia.net – Diduga Gelanggang Permainan (Gelper) di kota Batam, Provinsi Kepulauan riau (Kepri) yang beroperasi kurang lebih 12 titik terkesan kebal hukum. Anehnya lagi berkali-kali dirazia pihak Kepolisian, namun tetap dibuka kembali.
Arena show yang digemari kalangan masyarakat doyan judi itupun seakan sudah terbiasa, bahkan merambah ke semua kalangan. Jika kita telusuri hampir semua masyarakat lokal tahu keberadaan arena Gelper itu.
Seperti halnya 3 (tiga) lokasi di arena kompleks top 100 Batu Aji dan 3 (tiga) lokasi khusus di Batu Aji kawasan Mitra Mall serta di Nagoya Ada 6 titik,sedang 3 titik di lokasi Batam centre masih beroperasi.
Beredar kabar pengusaha-pengusaha pengelola arena judi Galper tersebut diduga kebal hukum. Bahkan dikabarkan lagi pengusaha Galper lihai dalam hal lobi-lobi. Inilah yang membuat bisnis haram dengan omzet puluhan juta perhari ini tetap eksis hingga kini.
Mesin adu ketangkasan (Gelper) ini jelas merusak moral, apalagi sudah dikenal oleh generasi muda. Tak pelak lagi menjadi candu, bersifat untung-untungan.
Pantauan dari media, dilokasi Gelper di dalam gedung Inkai sementera ini tutup, waktu buka sangat ramai pengunjung. Wartawan yang melakukan pantauan tersebut, secara tidak sengaja melihat langsung ada penukaraan ticket yang di lakukan dilokasi untuk mengelabui wartawan dan pihak penegak hukum. Dengan modus membawa rokok 4 slop dan hadiah di bawah keluar, selanjutnya di tukar dengan uang lewat konter yang sudah tersedia di pom bensin dekat dengan Galper tersebut seperti di lokasi depan hotel utama yaitu simpang Tiga.
Sementara pantauan dari para media di lokasi hotel Pasific dan di berapa tempat nagoya tampak ramai pengunjung, namun untuk penukaran hadiah seperti rokok lebih tersembunyi. Lokasi tersebut tampak dijaga oleh orang-orang tertentu, sehingga media ini tidak bisa mengambil gambar didalam lokasi.
Hingga berita ini terbit, pihak media ingin menjumpai kapolda Kepri Dan Kapolresta Barelang Untuk menanyakan soal galper yang masih buka Dan ke absahan ijin permainan tapi ketika hendak di konfirmasi langsung ke kantor selalu komandan keluar sampai sekarang belum dapat di konformasikan Dan di duga belum mendapatkan tanggapan serius terhadap aktivitas Gelper (permainan game) bermoduskan perjudian tersebut.
Ditempat terpisah, pihak media mencoba untuk melakukan konfirmasi salah satu galper di lokasi Batam centre yaitu Mb 2 Untuk menemui pengusaha Galper tentang legalitas perijinan usahanya, namun hingga saat ini belum dapat klarifikasi.
Baca juga :Â Badan Pengusahaan (BP) Batam Melakukan Peninjauan Pada Sejumlah Aset Dan Proyek BP Batam
Salah satu saksi yang pernah bermain ditempat itu dengan inisialHM merasa permainan ini bukan Untuk menghibur anak Dan dewasa,tapi permainan galper ini seperti ada judinya apabila bonus sudah banyak atau istilahnya hose( berhasil menyamakan gambar di mesinya) di tukar dengan rokok. Selanjutnya pihak media menemui lagi salah satu pemain sebut saja iwan mengatakan Saya sudah habis banyak Sampai-sampai motor Dan Hp Saya gadaikan Untuk bisa menang dalam permainan ini, iya.. kalah menang dalam galper itu Biasa anggaplah ini seperti adu nasib.
Begitu juga pihak BPM-PTSP kota Batam, hingga kini masih bungkam terkait izin apa yang dikeluarkan terhadap aktivitas usaha galper yang sementara masih beroperasi sampai sekarang. (Jf.Btm)