Batam, Rajawalimedia.net – Jika hendak berkunjung ke jembatan 1 dan 2 Barelang, warga di harapkan untuk tidak parkir di atas jembatan. Sebab jembatan 1 dan 2 Barelang bukanlah tempat parkir. Pasalnya akibatnya banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jembatan, malah di mamfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Bermodalkan lembaran karcis, oknum yang mengaku pemuda tempatan itu selalu meminta uang parkir kepada setiap pengunjung.
Untuk nominal parkir motor di kenakan tarif 5 ribu sekali parkir. Sementara untuk tarif mobil sebesar Rp 10 ribu sekali parkir. Aksi pungutan jasa parkir ini jelas ini membuat pengunjung tidak nyaman.
AKP Yusriadi Yusuf, Kapolsek Sagulung menegaskan, “Bagi pengunjung jembatan 1 dan 2 Barelang di harapkan untuk tidak parkir di atas jembatan. Kawasan jembatan Barelang tidak termasuk titik parkir yang telah ditetapkan sesuai surat keputusan Wali Kota Batam,” tegasnya.
Yusuf melanjutkan, “Jika pun ada oknum yang meminta uang parkir, maka itu sudah jelas pungutan liar (pungli).
Jelas Pungli itu, bahkan sudah sangat jelas bahwa di sekitaran jembatan 1 dan 2 Barelang ada tanda larangan parkir. Kami sudah menerima informasi ini, kami akan cek ke lokasi, akan kita tindak ini,” ucapnya, Minggu(21/2) siang.
Yusuf menyebut, akan lebih baik jika pengunjung tidak parkir di atas jembatan, hal ini salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan arus lalulintas. Apalagi setiap hari libur, kawasan jembatan Barelang sering terjadi macet. Tidak parkir di atas jembatan Barelang sudah sangat membantu memperlancar arus laulintas,” ungkapnya.
Seperti di ketahui, biasanya ada oknum yang mengaku pemuda tempatan di lokasi. Bagi pengendara yang parkir akan di beri karcis dan meminta uang sesuai jenis kendaraannya.
Baca juga : Babinsa 0822/06 Hadiri Pelaksanaan Musdessus, Agar Sesuai Prokes Covid-19
“Saya hanya singgah sebentar di jembatan 1, saya langsung diminta uang parkir. Tak lama kemudian, saya kembali berpoto di jembatan 2 dan diminta lagi uang parkir,” kata Anita, seorang pengunjung jembatan
Menurutnya, “Tindakan yang mengaku oknum pemuda tempatan itu membuat pengunjung tak nyaman. Sebab tiap pindah parkir, maka akan diminta uang pakir, padahal jembatan 1 dan 2 memiliki keindahan yang sayang dilewatkan begitu saja,” Ujar Anita kembali.
Selanjutnya Anita sebagai pengunjung menyampaikan “Saya baru datang ke Batam, masa hanya berfoto sebentar saja harus diminta uang parkir, apalagi pengutipnya berpakain preman,” keluhnya.(Jf.Btm)