Batam. Rajawalimedia.net – Pencari kerja di Batam tidak punya solusi, karena perusahaan – perusahaan besar banyak yang tutup. Untuk di Batam saat ini perusahaan – perusahaan lagi lesu selanjutnya kota Batam, semakin hari para pencari kerja semakin sulit di sebabkan Pandemi Covid-19 tak juga berakhir, maka para media mengunjungi batamindo untuk melihat keadaan perusahan di lokasi Batamindo. Jumat (29/1/21).
Dari hasil pantau media sudah jarang pencari kerja datang di tempat
kawasan Multi Purpose Hall (MPH) Batamindo. padahal sebelum kena corona Mukakuning selalu ramai di kunjungi oleh pencari kerja. Pada hal dulu merupakan tempat kawasan yang sangat ramai di datangi pencari kerja dari kalangan masyarakat batam yang khusus mencari kerja sekarang malahan sudah Sepi tempatnya. Padahal tempat kawasan Multi Purpose Hall(MPH) Batamindo, Mukakuning merupakan kawasan pencri kerja tak pernah sepi dari warga yang mengadu nasibnya Untuk mencari kerja di Kawasan Batamindo. Pasalnya di kawasan inilah menjadi lokasi untuk mencari informasi lowongan pekerjaan, namun itu dulu. Kini gedung terbuka luas ini menjadi sepi, Pandemi Covid-19 merubah semuanya. Informasi akan lowongan pekerjaan semakin sulit didapati.
Hal ini di suarakan Nur Fahliani seorang wanita yang sedang mencari kerja. Ia mengaku “Sejak Pandemi covid-19, lowongan pekerjaan begitu sulit didapati, hal ini membuat ekonominya semakin sulit. Di tengah krisis ekonomi yang melanda akibat pendemi covid-19, banyak perusahaan yang gulung tikar, hal ini membuat minimnya lapangan pekerjaan,” ucap Nur.
“Terasa saat kena covid-19 membuat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan terhadap pekerja lantaran orderan perusahan menurun drastis,” menurut Nur gadis yang berusia 20 tahun.
Selanjutnya menemui lagi seorang pencari kerja untuk mengajak berbincang soal lowongan kerja, “Saya korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi covid-19, sejak itu saya kembali mencari kerja, tapi sampai saat ini tak dapat pekerjaan,” menurut gadis asal dari Jawa Tengah yang tidak mau di sebut namanya.
Baca juga : Ketua DPD RI Berharap Sukses Pertanian di Baru Dikuti Daerah Lain di Sulsel
“Benar-benar sulitnya mencari pekerjaan ditengah Pandemi Covid-19 ada Juga perusahaan membuat selembaran kertas yang hanya di tempel pada dinding Kawasan Multi Purpose Hall kebanyakan perusahaan juga membuka lowongan lewat internet lebih bisa di akses ke perusahan langsung dan juga menerbitkan informasi ditempat-tempat publik,” kata Joko yang sering datang Kawasan Batamindo.
“Di tahun sebelumnya, lowongan masih di cantumkan di dinding MPH, tapi saat ini tak ada informasi apapun di dinding MPH hanya sekali-sekali saja di tempel tapi tempat tertentu,” di jelaskan oleh Joko.
“Usaha para pencari kerja untuk mendapatkan informasi tentang lowongan kerja sering di lakukan,” ungkap Joko.
“Bahkan dua minggu terakhir para pekerja sudah keliling untuk mencari informasi tentang lowongan kerja terbaru. Namun tetap saja hasilnya para pekerja harus sabar dan terus mencari,” Tambah Nur.
“Lowongan kerja tetap tak ada. Justru di pasang ke online, tapi di online pun sangat jarang ada lowongan,” kata Nur.
Bacaan lain :
Penipuan Berkedok Lowongan Kerja PT. Shelter Nusantara
Srikandi Pemuda Pancasila Ranting Rungkut Menanggal Peduli covid- 19 Bagikan 1500 Masker
Polisi Sidoarjo Gandeng Saka Bhayangkara Perangi Narkoba
Sementara dari Informasi yang di himpun oleh para media pada saat ini, adanya dugaan informasi lowongan pekerjaan menjadi ajang bisnis, untuk mendapatkan pekerjaan harus merogoh kocek dalam yang disebut sebagai ucapan terimakasih, tak hanya itu para pencari kerja (pencaker) pun harus memiliki orang dekat Juga. Seperti yang di katakan salah seorang pencari kerja yang di jumpai oleh pihak media pada Jumat (29/1/21), di Batamindo Muka kuning .
“Sulitnya mencari pekerjaan di Batam sekarang malahan membuat pancaker terpaksa memilih jalan pintas. Ada Pencari kerja yang rela mengeluarkan uang untuk bisa mendapatkan pekerjaan,” ungkap salah seorang pencari kerja lainnya yang tak mau di sebut namanya.
“Bahkan tak sedikit yang menggunakan jalur jasa calo ini terpaksa dan rela merogoh kocek jutaan rupiah demi bekerja di perusahaan Kawasan Batamindo. Banyak pencaker yang tergiur seperti janji-janji gaji yang rata-rata di atas Umk (upah minium Kawasan) Dan OT (over time) justru itulah kebanyakan juga yang menjadi korban hanya di janjikan kerja tapi tak kunjung kerja,” menurut Joko
“Pada umumnya di kalkulasian dulu oleh pencaker berapa lama di kontrak, selanjutnya pencaker membayar imbalanya kepada calo (jasa mencari perusahan) bagi orang yang memilih jalan pintas seperti itu, tetapi akan memperhitungkan lebih dulu selama berapa lama di kontrak oleh perusahan,” menurut Nur.
“Tentunya jalan pintas itu di pilih dengan pertimbangan, seperti gaji UMK Batam sudah mencapai angka Rp 4 juta lebih. Jika di kontrak hingga 1 tahun, maka sudah sangat membantu kalau hanya harus rela membayar Rp. 1-2 jutaan itu bagi yang punya uang. Kalau pencaker yang tak ada uang dan tak ada orang dalam, ya hanya bisa mengharapkan nasip baik saja,” ungkap Nur. (Jf.Btm)