Jakarta, Rajawalimedia.net – Selasa (26/1/21), Sekretaris Jendral DPP Masyarakat Adat Nusantara ( MATRA ) KPP. H. Ferryzhal Utama Suryowibowo berpendapat, “Salah satu dampak dari fenomenal Covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia adalah tumbuhnya dunia usaha dengan mengedepankan dan tergantung dengan dunia digital. Langkah-langkah yang diperkenalkan sebagai tanggapan terhadap Covid-19 telah memaksa banyak orang untuk mengubah aturan untuk berinteraksi dengan pelanggan dan karyawan. Ini telah menyebabkan meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital, perangkat kolaborasi dan saluran distribusi, dan cara-cara baru untuk bekerja dengan tenaga kerja yang semakin berkurang secara kuantitas.”
Hal ini mendatangkan risiko baru, dan mengubah bagaimana risiko yang ada menjadi menhadi bisa lebih cepat terwujud. Salah menerapkan strategi dapat dengan cepat menciptakan badai media sosial berikutnya atau timeline posting di halaman depan dapat merusak reputasi serta dapat mengancam keberadaan serta kesinambungan dunia bisnis.
Pandemi telah menjadi katalisator bagi banyak organisasi untuk merangkul transformasi digital untuk pertama kalinya. Bagi yang lain, hal itu telah memperkuat betapa pentingnya transformasi digital bagi keberhasilan dan kelangsungan hidup jangka panjang organisasi mereka. Apa pun halnya, perubahan ini kemungkinan besar akan menyebabkan peningkatan digitalisasi di berbagai dunia industri.
Saatnya organisasi-organisasi menatap masa depan pasca-pandemi, ada juga kesempatan langka untuk melakukan introspeksi serta menata kembali apa yang selam ini menjadi hambatan dalam melakukan continues improvent . Apakah perusahaan itu membuat keputusan dalam merespon pandemi yang mungkin akan juga menjadi masalah baru? Bagaimana cara terbaik memantau lingkungan kontrol digital yang baru dan lebih maju dalam digitalisasi?
Baca juga :Â Launching Kampung Tangguh Semeru, Kampung Tangguh Narkoba, Pisang Tangguh Bhabinkamtibmas dan Kampung Tangguh Demokrasi
Pergeseran situasi ini menuntut banyak dunia usaha untuk membuat keputusan yang sulit, biasanya sangat cepat dan dengan informasi yang terbatas. Misalnya, banyak yang harus dapat mengamankan, dan menyalurkan sumber daya itu kepada seluruh tenaga kerja mereka agar mereka dapat bekerja dari jarak jauh dan effisien.
Pola ini adalah merupakan salah satu upaya untuk terus bertahan dalam situasi yang sulit dan menjadika dunia usaha yang selama ini dalam keterpurukan menuju perbaikan yang bertahap dan memiliki konsistensi dalam meberikan hasil terbaik untuk oara stake holder. ( Dachlan )