Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the td-cloud-library domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u1567181/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Natuna Menuju Kabupaten Bebas Sampah - Rajawalimedia
21.7 C
Indonesia
Saturday, April 19, 2025
spot_img

Natuna Menuju Kabupaten Bebas Sampah

Natuna, Rajawalimedia.net – Kegiatan pada Hari kamis,
(4/3/21), di Natuna Kabupaten natuna. Dalam acara Peningkatan sampah di Kabupaten Natuna dari waktu ke waktu terus naik. Untuk menjawab permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Lingkungan Hidup berupaya pengurangan sampah dari sumbernya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko Varianto  mengungkapkan,” Bahwa penanganan sampah mesti dimulai sejak dini, yakni dari lingkungan rumah tangga hingga sekolah-sekolah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, berupaya menjadikan lingkungan masyarakat bersih dari sampah, baik sampah organik maupun non organik,” ungkap Boy Wijanarko Varinto. Rabu (3/3/21) di Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai.

“Dalam penanganan sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Natuna mempunyai konsep atau program berupa Tacil Natalin, Milih, dan Gemas Milih,” Lanjut Boy Wijanarko.

Program Tacil Natalin atau tangan kecil menata lingkungan kata Boy Wijanarko, merupakan program pendekatan pelajar siswa/siswi Sekolah Dasar untuk peduli lingkungan secara dini.

Iklan pimmum

Kemudian ujar Boy Wijanarko, ” Melalui program Milih atau milenial peduli sampah, yang merupakan program untuk pendekatan ke pelajar siswa/siswi SLTA dan Sederajat agar lebih mencintai lingkungan. Sedangkan program Gemas Milih atau gerakan masyarakat peduli sampah merupakan program untuk pendekatan ke masyarakat. Konsep ini untuk untuk menuju Kabupaten Natuna bebas sampah,” kata Boy Wijanarko.

Baca Juga : Selalu Terulang di Banyak Tempat, Ketua DPD RI Desak Produsen Makanan Berbahan Berbahaya Ditindak Tegas

“Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna saat ini sangat gencar memotifasi masyarakat untuk mengelola sampah menjadi nilai ekonomis.
Salah satunya bekerja sama dengan pihak Bank Syariah Mandiri. Yaitu dengan membuka rekening khusus untuk pembayaran hasil penjualan botol plastik, dan juga dari pihak bank sampah. Tujuannya untuk membantu kebutuhan ekonomi masyarakat. Entah untuk biaya sekolah atau juga kebutuhan lainnya termasuk kebutuhan keluarga,” ujar Boy Wijanarko.

“Di wilayah Bunguran Besar yang meliputi Kecamatan Bunguran Timur, terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Ranai Kota, Kelurahan Bandarsyah, Kelurahan Ranai Darat dan Kelurahan Batu Hitam terang Boy Wijanarko menghasilkan sampah 4 ton hingga 15 ton perhari. Dari berjumlah 4 ton hingga 15 ton perhari tersebut, jika di jadikan nilai okonomis, mampu menambah Pendapatan Aali Daerah (PAD) Natuna. Karena 70 persen adalah sampah plastik dan punya nilai ekonomis,” terang Boy kembali.

“Dari pengelolaan sampah ini ada peningkatan PAD dari tahun sebelumnya cuma berkisar 15 juta, kini naik menjadi 100 juta.
Keberhasilan ini, DLH terima penghargaan atau reward dari Dinas Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah (DP2RD) Natuna,” jelas Boy Wijanarko.

“Kedepannya DLH ada konsep Sibajak Latah yang bekerja sama dengan DP2RD, yang mana sistem bayar pajak bisa melalui sampah. Kita ingin mengedukasi masyarakat untuk menjadikan sampah bermanfaat,” tambah Boy lagi.

“Sebagaimana diketahui konsep jangka pendek program ini yaitu tersusunnya rencana kerja untuk penyusunan dokumen penanganan limbah plastik dimulai dari sekolah dan masyarakat. Tujuan jangka menengah yaitu terbentuknya kelompok/komunitas di sekolah dan masyarakat dalam penanganan limbah plastik,
Dan tujuan jangka panjang yaitu terwujudnya pengelolahan dan penanganan limbah plastik yang terintegritas dalam mewujudkan kawasan/kampung pro klim (kampung iklim) dan Kota Bersih (Adipura). Manfaat dari program ini adalah untuk medukung target nasional dalam pengurangan dan penguraian limbah plastik, khususnya di Kabupaten Natuna,” sambung Boy kembali.

“Program lingkungan masyarakat bersih dari sumpah ini untuk mendukung misi kepala daerah Kabupaten Natuna dalam menciptakan daya dukung, daya tampung lingkungan hidup yang berkelanjutan. Misi kepala daerah ini juga sejalan dengan program Presiden Jokowi dalam Lingkungan Hidup,” kata Boy.(Jf.Btm)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

3,234FansLike
1,345FollowersFollow
3,234FollowersFollow
2,234FollowersFollow
2,000SubscribersSubscribe
- IKLAN -spot_img
- IKLAN -spot_img
- IKLAN -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!