Jombang, Rajawalimedia.net – Pemerintah Kabupaten Jombang melakukan uji coba program makan siang gratis untuk siswa SD sebagai tindak lanjut janji kampanye Presiden terpilih. Program ini diinisiasi oleh Pemerintah Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang dan melibatkan siswa SD Negeri Kepatihan.
Uji coba dilakukan pada Rabu, (25 September 2024) siang, di pantau langsung oleh Pj Bupati Jombang Dr. Drs Teguh Narutomo M.M., didampingi Kepala Desa Kepatihan Erwin Pribadi.
Berada diruang kelas 3 SDN Kepatihan Pj Bupati Teguh Narutomo dan Kades Kepatihan Erwin Pribadi membagikan makanan kepada para siswa dibantu oleh para guru.
Diawali dengan berdoa, para siswa langsung menyantap menu makan siang bergizi. Sesekali Pj Bupati mengajak ngobrol dan memotivasi siswa.
Disampaikan oleh Pj Bupati Jombang Narutomo bahwa program makan bergizi dan gratis ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah dan mendukung program pemerintah pusat dalam bidang pendidikan.
Dengan anggaran Rp. 25.000 per siswa, menu makan siang yang disajikan sudah memenuhi gizi seimbang dan mengutamakan bahan lokal.
“Hari ini adalah simulasi pemberian makan siang gratis, yang sudah dicanangkan oleh Presiden terpilih (Prabowo Subianto), yang akan dilantik dalam waktu dekat,” kata Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo.
“Kegiatan ini, merupakan percontohan yang digelar oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kepatihan, dengan anggaran berasal dari APBDes Desa Kepatihan tahun 2024. Ini diujicobakan dengan simulasi menu tertentu dengan 25 ribu rupiah, sudah mencakup menu 4 sehat 5 sempurna,” lanjut Pj Bupati Teguh Narutomo sambil merinci isi piring anak anak.
“Ada nasi, lauk daging, telur setengah bagian, mie, sayur sup, air mineral botol kecil, kerupuk udang, buah jeruk dan susu kemasan botol kecil. Jadi 4 sehat 5 sempurna, sudah terpenuhi,” tutur Pj Narutomo.
Pj Bupati Jombang mengaku bahwa program ini nantinya memang akan dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, dan sekaligus program sekala Nasional. Namun dalam praktiknya, kondisional, karena menyesuaikan dengan kearifan lokal di setiap daerah.
“Jadi sudah seyogyanya, kita memberikan langkah-langkah, kondisional. Karena di setiap daerah, program ini pasti ada penyesuaian- penyesuaian sesuai dengan kearifan lokal. Kearifan lokal ini yang kita coba terapkan di Jombang. Di Jombang kita terapkan seperti ini dan Insya Allah berhasil dan berarti kita sudah siap,” pungkasnya.(adm/yan)