20.5 C
Indonesia
Monday, January 13, 2025
spot_img

Sapa Destana Kaltana : Kolaborasi Relawan PB dan FPRB Kabupaten Pasuruan

PASURUAN, Rajawalimedia.net – Waroeng Kampoeng Mangga di Desa Oro-oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, menjadi lokasi digelarnya acara Sapa Destana – Kaltana. Kegiatan ini mempertemukan Relawan Pengurangan Bencana (PB) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Pasuruan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan kolaborasi dalam pengurangan risiko bencana. Sabtu (14/12/2024)

Acara tersebut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, DR. Nurkholis, S.Sos., M.Si., CIPA., CICHM, Bupati Pasuruan terpilih periode 2024-2029 H.M. Rusdi Sutejo, serta Wakil Bupati Gus Shobih.

Banjir Akhir Tahun dan Langkah Mitigasi

Dalam sambutannya, Pj Bupati Pasuruan, DR. Nurkholis, menyoroti bencana banjir yang melanda Pasuruan di penghujung tahun 2024. Ia menekankan pentingnya solusi jangka panjang, seperti reboisasi, untuk mencegah bencana serupa di masa depan. Bencana banjir ini bahkan menarik perhatian nasional, dengan kunjungan Menteri Sosial dan Gubernur Jawa Timur terpilih ke lokasi terdampak.

Sementara itu, Gus Shobih mengapresiasi peran para relawan dalam menghadapi bencana. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat, relawan, dan pemerintah untuk mengurangi risiko bencana di Pasuruan dan daerah lainnya.

Aspirasi dan Tindak Lanjut Pemerintah :

Forum ini juga menjadi wadah penyampaian aspirasi dari berbagai pihak. Ketua FPRB Kecamatan Winongan, Ahmad Nur Hasan, meminta hibah perahu karet untuk penanganan banjir. Aspirasi lain datang dari Taufik Hidayat (Kaltana) yang mengingatkan bahaya tanggul DAS Kali Kedunglarangan, serta Amin dari Rejoso yang mengeluhkan pendangkalan sungai akibat penambangan.

Menanggapi hal ini, Pj Bupati DR. Nurkholis berjanji untuk membahas solusi pendangkalan sungai dan perbaikan tanggul. Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan, H. Sugeng Hariyadi, S.T., menegaskan perlunya upaya mitigasi yang lebih sistematis, sementara Sekretaris Daerah, Yudha Triwidya Sasongko, menekankan pentingnya koordinasi lintas sektoral dalam penyediaan sarana bencana.

Rencana Strategis BPBD 2025: Destana Inklusif

Acara ini juga menjadi ajang peluncuran rencana strategis BPBD Kabupaten Pasuruan untuk 2025. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Sarinah Rostief, S.T., M.M., menjelaskan bahwa program utama tahun depan adalah penguatan Kecamatan Tangguh Bencana (KENCANA) dan pembangunan Desa Tangguh Bencana (Destana) inklusif berbasis masyarakat adat.

Salah satu proyek percontohan adalah program Destana Inklusif di Tosari, kawasan Suku Tengger. Program ini mencakup layanan bagi penyandang disabilitas, pendataan potensi bencana, hingga pemetaan risiko. Sarinah menegaskan bahwa program ini melibatkan pendekatan Pentahelix—kerja sama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, sektor usaha, dan media.

Dengan inisiatif ini, BPBD Kabupaten Pasuruan berharap dapat membangun sistem kesiapsiagaan yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Harapan untuk Masa Depan

Melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah, relawan, dan komunitas, Kabupaten Pasuruan diharapkan menjadi daerah yang lebih siap menghadapi ancaman bencana. Acara Sapa Destana – Kaltana ini menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

(Gio)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

3,234FansLike
1,345FollowersFollow
3,234FollowersFollow
2,234FollowersFollow
2,000SubscribersSubscribe
- IKLAN -spot_img
- IKLAN -spot_img
- IKLAN -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!