Sidoarjo, Rajawalimedia.net – PJ Bupati Sidoarjo, Hudiyono mengikuti acara penandatanganan MoU antara Industri besar PMA/PMDN dengan UMKM disaksikan Presiden Joko Widodo, Senin siang 18 Januari 2021 via zoom di COC pendopo kabupaten Sidoarjo.
Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Dahlia sebagai leading sektor melaporkan kepada Presiden bahwa saat ini sudah 56 perusahaan besar (PMA/PMDN) melakukan kerjasama dengan 158 UMKM. Total nilai yang dikerjasamakan mencapai 1,5 triliun rupiah.
Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus bisa naik kelas setelah melakukan kerja sama dengan perusahaan besar.
Apalagi sudah ada Undang-Undang (UU) Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang akan semakin meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia.
“Undang-undang Cipta Kerja telah diundangkan dan peraturan turunannya juga akan segera diterbitkan, sudah ada yang selesai dan yang lain segera menyusul, untuk terus meningkatkan kemudahan berusaha,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Penandatanganan Komitmen PMA dan PMDN dengan UMKM di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Untuk itu PJ Bupati Hudiyono minta industri besar yang ada di Sidoarjo melibatkan UMKM/UKM. Karena sudah menjadi amanah undang-undang maka harus direalisasikan secepatnya di Sidoarjo.
Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah UMKM/UKM terbanyak. Lebih dari 206 ribu usaha kecil menengah dan 6 ribu usaha mikro kecil menengah ada di kota udang ini. Sedangkan jumlah industri besar 664 dan industri sedang 297. ( Data BPS Okt 2019) yang tersebar di 18 kecamatan, paling banyak di kecamatan Waru 138 industri besar dan 60 industri sedang.
Baca juga : LaNyalla Minta Kasus Penipuan Pinjaman Online Ditangani Serius
Selain itu, menjamurnya pasar swalayan modern dan minimarket bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha kecil menengah untuk memasarkan produknya. Tentunya dengan bantuan dari pemerintah melalui dinas koperasi dan UMKM dan Dinas perindustrian dan perdagangan.
Hudiyono minta ada data akurat dari DPMPTSP mengenai data investor yang masuk di Sidoarjo. Investor yang bergerak pada perdagangan dan jasa akan diminta libatkan UKM/UMKM.
“Tiga dinas (DPMPTSP, Disperindag dan Dinkop UMKM) bisa segera melakukan koordinasi untuk memfasilitasi kerjasama ini. Karena potensi UMKM kita sangat besar. Sidoarjo sudah dikenal sebagai kota UMKM. Dan lagi produknya juga sudah banyak yang dipasarkan di luar daerah maupun luar negeri”, kata Hudiyono, Selasa (19/1/20).
Hudiyono juga minta pelaku UKM/UMKM harus menyiapkan diri dengan meningkatkan kualitas produknya. Mulai dari packaging sampai dengan penyediaan stoknya.
“Dengan begitu maka produk yang dihasilkan bisa bersaing, Karena prinsip kerjasama ini harus saling menguntungkan antara industri besar dengan UKM/UMKM”, terang Hudiyono. (Yl/Kominfo).