28.4 C
Indonesia
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Gus Hans ( Zahrul Azhar ) Dewan Penasehat GP. Anshor Jawa Timur Menjelaskan Tentang Foto Bersama Abu Janda Dengan Ketua Umum PBNU

Surabaya, Rajawalimedia.net – Senin ((1/1/21). Gus Hans memberikan penjelasan tentang foto bersama Abu Janda dengan ketua Umum PBNU yang lagi Viral kepada wartawan Rajawalimedia.net, begini penjelasan Gus Hans.
“Pertama kali Saya bertemu dengan pria nyentrik ini diruang ketum PBNU Yai Said disaat saya asik ngobrol santai dengan beberapa rekan, tiba tiba asisten ketum membawa abu janda masuk dan hanya sekilas ingin foto dengan ketum katanya , begitu masuk langsung foto cekrik cekrirk lalu dia keluar , nampak sekali bahwa kedua nya bisa jadi belum pernah bertemu atau berkomunikasi secara intens , tapi begitu foto itu beredar para pakar honorer khas netizen memaknai dari berbagai sudut dengan segala analisa melik melik nya.
Wajar saja pada saat itu memang lagi rame rame nya issue pilgub DKI dan juga issue issue sektarian khas Jelang “Pil Pil” an suksesi di Indonesia .

Saya pun sempat meluruskan dan diminta beberapa pihak dan media menjelaskan sebatas apa yg saya tau dalam pertemuan tersebut. Dan lagi lagi penjelasan Saya sama tetapi dimaknai berbeda beda berdasarkan orientasi aspirasi politik masing masing , hemmmm.

Setau saya sosok abu janda adalah pria warga Indonesia biasa yang memiliki cita cita yang sama dengan mayoritas warga Indonesia yang lain yaitu : Indonesia yg damai dan anti diskriminasi dll, dia bisa jadi seperti anak yang haus mencari oase ditengah gurun yang cadas dan keras yang tidak sesuai dng apa yg dalam pikiran dan cita citanya.

Abu Janda cium tangan Gus Hans
Abu Janda cium tangan Gus Hans

Ditengah kehausan itu bisa jadi dia melihat NU sebagai oase yang dia harapkan dapat memberikan rasa segar diantara dahaga yang ia rasakan. Ia berhasil membuat trademark tersendiri dng gaya dan pilihan diksi yang berusaha mengimbangi serbuan serbuan dari pihak yang berseberangan dng pikiran nya. Dia memilih jalur Low Context yang cenderung satir dan sarkas dalam menyampaikan pesannya, bisa jadi sebagai sindirian dari apa yang dilakukan pihak lawan yang menggunakan teori Post Truth Era.

Baca juga : Pemerintah Kota Batam Akan Menindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan

Setau saya pihak yang “dibela” abu janda saat itu sangat menikmati tarian tarian sporadis yang dilakukan abu janda dan seakan minimal membiarkan atau bahkan memberikan perlindungan dari apa saja yang dilakukan.

Kini peta politik sudah mulai berubah, polarisasi sudah tak lagi bergaris jelas , sudah tidak lagi hitam dan putih karena yang hitam pun mulai memutih dan yang putih pun mulai menghitam , skrng hanya tersisa orang orang yang belum terlatih saja yang selama Ini hnya menjadi pion pion politik ibarat pemabuk amatir yang minumnya hari Senin tapi mabuknya smpe hari Sabtu.

Sayangnya gerakan abu janda yang tetap memilih jalur “Hardcore” seakan tak melihat bahwa situasi politik sekang sudah mulai melow dan cepat berubah ubah ubah kadang rancak kadang sedih seperti Tiktok.

Saya hanya prihatin saja dng perilaku elite yang selama ini menikmati “pertarungan” ala abu janda sekrang tiba tiba bersikap tidak kenal dengan segala jerih payahnya. Bisa jadi sikap pria seperti ini yang membuat jumlah janda melonjak tajam , bahkan di Cirebon ada 7238 ibu ibu muda memilih menjadi janda.
Penulis Gus Hans Januari 2021. (Dachlan)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

3,234FansLike
1,345FollowersFollow
3,234FollowersFollow
2,234FollowersFollow
2,000SubscribersSubscribe
- IKLAN -spot_img
- IKLAN -spot_img
- IKLAN -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!