Surabaya, Rajawalimedia.net – Jum’at (29/1/21) Pukul 00:05 WIB, Ketua Masyarakat Adat Nusantara ( MATRA ) Eks Karesidenan Surabaya yang dipimpin oleh Mas Abie melakukan Ziarah ke Pasarean ( Makam ) tempat Ki Ageng Pengging dan Pengikutnya di Kuburkan.
Area komplek pasarean tersebut terletak beralamat di Jalan Ngagel No. 87 Surabaya. Setidaknya ada 28 makam yang ada di dalam kompleks pemakaman yang memiliki luas sekitar 20×20 meter tersebut. Setidaknya ada 16 makam yang sudah tercatat di dalam kompleks pemakaman tersebut. Yakni, Ki Ageng Pengging, Mbah Endang, Mbah Wali Peking, Mbah Aji Rogo, Mbah Wongso, Mbah Prabu, Mbah Purbo, Mbah Suro Kuning, Mbah Boyo, Mbah Ronggo, Mbah Moh. Kojin, Mbah Saleh, Mbah Ibrahim, Mbah Sapu Jagat, Mbah Sigit dan Mbah Kadal Buntung. Sedangkan 12 makam lainnya, masih belum diketahui sejarahnya.
Tujuan MATRA eks karesidenan Surabaya ketempat tersebut bertujuan menelusuri dan memperdalam tentang sejarah Ki Ageng Pengging yang bernama lain Ki Kebo Kenongo itu agar nilai nilai budaya Nusantara kita bisa menjadi lebih detil dan jelas bagi bangsa Indonesia Khususnya generasi mudanya. Hal tersebut agar kedepannya nilai sejarah dan budaya lebih terangkat dan berfungsi menambah kecintaan kita terhadap bumi Nuswantoro/Nusantara lebih tinggi,” Ungkap salah satu pengurus MATRA eks Karesidenan Surabaya.
Kegiatan Ziarah di Pasarean tersebut di mulai dengan memulai dari makam Ki Ageng Pengging kemudian secara bergantian ke seluruh makam yang ada di area Pasarean tersebut sambil menaburkan bunga di seluruh makam yang ada di kompleks pasarean itu.
Baca juga :Â Sinergitas TNI-Polri Laksanakan Karya Bhakti Dihalaman Ponpes Qurtubi
Ada satu hal yang menarik dalam acara tersebut adanya makam Ki Suro dan Ki Boyo Kuning yang berada bersebelahan seolah olah kedua pengikut Ki Ageng Pengging tersebut adalah dua orang yang dipercaya dan menjadi simbol dari kelompok Ki Ageng Pengging semasa hidupnya. Kalau di sambungkan kedua nama diatas menjadi Suro dan Boyo ( Suroboyo ) nama kota besar dimana Pasarean Ki Ageng Pengging berada, walaupun pada jejak sejarah bukti tentang nama kota Suroboyo/Surabaya berasal dari kedua pengikut Ki Ageng Pengging tersebut belum ada penelitian sejarah yang otentik. (Oynx)